Pages

Selasa, 31 Mei 2011

Kritis Menilai Acara Anak

Saya masih ingat saat sekitar tahun 2002/2003 ada tayangan telenovela berjudul "Amigos" yang mengambil setting latar belakang sebuah sekolah.
Kemudian saat tayangan itu usai masa tayangnya, seorang guru dari Brebes menulis surat ke salah satu majalah, yang isinya minta agar pihak stasiun TV menayangkan telenovela itu kembali karena murid-murid di kelasnya sangat menyukai tayangan tersebut.
Dengan alasan bahwa para murid itu tak percaya diri menulis surat, maka jadilah guru ini yang membantu murid-muridnya menyampaikan keinginannya.

Saya sendiri hanya sekilas melihat telenovela Amigos tersebut, namun dari satu media saya membaca garis besar ceritanya.

Selasa, 10 Mei 2011

Televisi Si Penjadwal Kegiatan

Daya tarik televisi begitu besar. Program yang ditayangankan potensial untuk mengagendakan kegiatan kita. Lihatlah banyak anak-anak yang mengawali pagi harinya dengan  menonton kartun yang diputar di televisi daripada beribadah, belajar atau mandi. Bisa jadi yang membangunkan mereka adalah suara lagu tema film kartun di televisi, bukannya suara ayah atau bundanya.

Saya ingat sekitar tahun 1996, saat sinetron si Doel I ditayangkan di televisi setiap hari minggu malam, maka jalanan menjadi sepi. Bahkan saat bulan Romadhon setiap malam senin yang datang tarawih hanya sedikit, disebabkan jamaah lebih memilih menonton sinetron daripada Tarawih.

Para pakar memang mengatakan bahwa salah satu dampak kehadiran televisi adalah adanya efek penjadwalan kegiatan.

Jumat, 06 Mei 2011

Jebakan Media Sosial Di Internet

Pagi hari ini saya dapat "Sarapan" yang sungguh "Bergizi" dari seorang teman di dunia maya.
Beliau menulis tentang "Kebohongan Indah atau Kebenaran Tolol?".
Ada sebaris kalimat yang membuat saya tercenung.
"JEBAKAN dari dunia SOCIAL MEDIA di internet, bila tidak berhati-hati meladeni keinginan untuk "EXIST' dan terlihat "HEBAT".
Seberapa sering membuat note, status, comment, wall post, lalu setelahnya berharap akan ada jempol yang singgah.


Bagai disentil di telinga, saya sebagai pengguna internet dengan segala fiturnya merasa pernah melakukan hal tersebut.  Hampir 24 jam saya mengonlinekan internet baik dari laptop atau dari HP.  Sebentar-sentar saya melihat internet untuk mencari artikel dan info, melihat e-mail atau melihat facebook dan twitter.
Memang jejaring sosial yang tersedia di internet kadang memancing kita untuk "minta perhatian" orang lain.
Jujur, saat awal tergabung dalam jejaring sosial saya pernah menulis status dengan harapan dapat komen (biasa..masih norak)