Pages

Kamis, 14 April 2011

Belajar Bersama Media

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bisa belajar, untuk bisa lebih banyak tahu. Salah satunya belajar melalui media. Media apa?..tentu banyak ragamnya, bisa buku, televisi, film, game di komputer
Menurut pengalaman saya, media sangat ampuh dan potensial digunakan untuk belajar. Saya pernah membuat percobaan kecil belajar menggunakan media internet dan belajar dengan media buku seperti cara konvensional (anak membaca dan menghafalnya).
Salah seorang murid saya ajarkan bahasa inggris dengan cara membaca buku dan mengingat beberapa kosa kata, lalu pada pertemuan berikutnya dia saya ajarkan bahasa inggris dengan cara membaca sebuah cerita lalu mencatat kosa kata yang tak diketahui artinya dan saya minta dia menggunakan google translate untuk menerjemahkannya. Dan ternyata sang murid lebih nyaman dan lebih senang belajar dengan menggunakan internet (terbukti lebih banyak kosa kata yang diingatnya saat belajar dengan internet, daripada hanya menghafal dari buku).
Mengapa anak merasa lebih nyaman dan lebih menikmati belajar saat menggunakan internet?, karena sesungguhnya saat itu anak sedang mempelajari hal-hal baru, cara menggunakan internet, mempraktekkan penggunaan gesture sebagai pengganti mouse, menikmati gambar-gambar yang dapat bergerak seperti halnya di televisi dll, yang tidak anak dapatkan saat membaca buku. Sebenarnya anak sedang menikmati "percobaan" menggunakan perangkat internet. Tentu saja penggunaan internet untuk sarana belajar bagi anak-anak perlu pendampingan. Ini hanya percobaan kecil, bukan menunjukkan hasil secara global

Menurut pengalaman saya, belajar yang baik adalah belajar tanpa merasa sedang belajar. Artinya anak harus merasa tidak dipaksa untuk mengerti suatu hal, namun sesungguhnya dia sedang menggali satu hal yang akan memperluas wawasannya dan mendapatkan pengalaman baru. Cara mengajar menentukan nyaman dan tak nyamannya anak dalam mendapatkan suatu pengetahuan baru.

Menggunakan media sebagai sumber pengetahuan membutuhkan persyaratan, yaitu pendamping (sang pengajar) yang harus berperan aktif. Seorang ahli pendidikan anak menyebutkan bahwa yang harus dilakukan agar media dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah dengan apa yang disebut "Membaca Media" yang intinya melatih anak untuk berpikir kritis dan menikmati kegiatannya.

Selalu dampingi anak saat menggunakan media sebagai sumber belajar. Jika menggunakan media buku, maka pilihlah buku yang akan dibaca bersama anak, mintalah anak untuk membacanya, lalu diskusikan bersama. Disini anak akan belajar banyak kosa kata baru, belajar tentang bahasa tulisan (yang tentu saja berbeda dengan bahasa lisan). Anak juga belajar tentang struktur bahasa yang benar.
Jika belajar melalui film, ajaklah anak untuk memilih film, lalu mengidentifiksinya, kemudian menonton bersama, mendiskusikannya dan mintalah sang anak untuk berkomentar. Dari film anak belajar tentang ragam cara menyampaikan pesan, ragam bahasa, dll.
Lalu kaitkan apa yang telah dibaca atau ditontonnya dengan pengalaman anak. Disini anak diajarkan untuk mampu mengungkapkan apa yg dia rasakan, yang dia inginkan dalam bentuk lisan, hal ini melatih anak berani berbicara secara asertif (menngungapkan apa yang dia inginkan tanpa membuat orang lain tersinggung)

Media memang bagai pisau bermata dua yang mampu mencerdaskan dan mampu membodohkan.
Peran orang tua, guru dan anggota masyarakat yang peduli akan mampu menjadikan media sebagai sarana belajar yang efektif.
Kita dituntut untuk mampu mengenali "pesan yang tersembunyi" yang termuat dalam media.
Mengenalinya akan membuat kita dapat memanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

Mari memanfaatkan media dengan cerdas sebagai sumber belajar, buatlah anak-anak merasa nyaman dan senang saat belajar.

Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar