Pages

Rabu, 16 Maret 2011

Budaya Konsumer

Saya pernah melihat di televisi, ada sebuah mall di Jakarta yang mengadakan diskon besar-besaran untuk pembelian alas kaki bermerk internasional.
Peminatnya sangat banyak, mereka rela antre berjam-jam dan antreannya mengular sampai lantai satu, padahal toko terletak di lantai tiga.

Siapakah para pengantre ini?, apakah mereka orang-orang yang memang membutuhkan alas kaki tersebut?.
Saat pengantre diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi, tak ada satupun yang mengatakan "Saya butuh alas kaki merk ini"
Rata-rata mereka menjawab "Mumpung diskon", "Mereknya terkenal sih", dan berbagai alasan lainnya.

Selasa, 08 Maret 2011

Infotainmen Atau Gosip?

Acara infotainmen di televisi diawali oleh Kabar-kabari di stasiun RCTI pada penghujung tahun 1990-an, setelah tayangan itu sukses maka bermunculanlah para pengikutnya. Latah, hampir semua stasiun televisi menayangkan acara serupa dengan berbagai judul.

Menurut Wikipedia Infotainmen berarti : Berita ringan yang menghibur.
Infotainment di Indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik. (entah dimana khasnya?..apakah di isi beritanya atau cara penyajiannya)

Jika kita cermati, isi dari infotainmen tak lebih dari hal-hal yang remeh.
Misalnya apa isi dompet si artis, apa makanan kegemarannya, berapa banyak sepatu yang dikoleksinya, mengapa suka boneka sapi, bahkan saat sang artis potong rambut pun di liput dan ditayangkan di televisi.
Hal-hal seperti tersebut diatas sebenarnya sangat tidak penting artinya bagi kita, manfaat apa yang bisa kita ambil dari melihat isi dompet artis?.

Media kita kini sedang dijejali dengan isi yang membodohi dan tidak mengkondisikan konsumennya untuk mengasah otak . Hal ini diperparah dengan munculnya infotainmen sebagai salah satu isi media, salah satu tayangan yang mengarahkan pemirsanya untuk berpikir hal-hal yang remah dan dangkal.
Belum lagi tayangan infotainmen yang banyak memasuki wilayah pribadi artis yang sesungguhnya tak layak untuk diumbar pada khalayak.
"Lho kan artis milik publik?". mungkin begitu pertanyaan yang akan terlontar jika disinggung tentang keberatan penayangan tersebut.
Prinsip jurnalistik "Name makes news", membuat para pemburu berita berusaha "menelanjangi" artis, semakin sedikit yang tertutupi semakin bagus. Hal ini memunculkan masalah etika yang berdampak pada tergerusnya etika kita bermasyarakat.


Jika hanya hal-hal yang remeh yang kita lihat dan dengar, maka memori kita pun hanya diarahkan untuk berpikir yang remeh dan dangkal saja.
Akhirnya wajar jika isi pembicaraan kita hanya tentang artis-srtis itu dan seputar gosip-gosipnya. Kita kehilangan kedalaman, perenungan dan hal-hal bermanfaat, karena kita telah terbuai dengan hal-hal yang remeh.

Pilihan ada di tangan kita, kitalah yang harus selektif menentukan media yang kita konsumsi.
Jangan sampai media yang kita konsumsi hanya akan membuat kita bodoh dan bebal.
Mari dari sekarang kita cerdas menentukan media yang kita konsumsi.


Wallahu'alam

Sabtu, 05 Maret 2011

Kebiasaan???...Dibiasakan Sih!!

Dalam buku After the Death of Childhood (Matinya Masa Kanak-Kanak), dikatakan bahwa salah satu sebab matinya masa kanak-kanak adalah karena media. Media turut andil mengenalkan anak-anak pada kehidupan dewasa sebelum waktunya. Coba perhatikan sekarang ini betapa minimnya lagu anak-anak yang bertema kanak-kanak, lalu berapa banyak film anak-anak yang enak ditonton. Media kita saat ini dipenuhi oleh konten dewasa, inilah yang membuat anak-anak "tercerabut" dari masa kanak-kanak yang seharusnya.

Lho kan banyak film kartun anak-anak!
Ya benar..kartun anak-anak yang tiap hari ditayangkan televisi, namun mari kita cermati isinya, kartun anak-anak yang isinya hubungan percintaan laki-laki dan perempuan dan seks (Popeye, Sailor Moon dll), inikah gambaran anak-anak kita?. Pesan apa yang ingin disampaikan film seperti ini pada anak-anak?.

Lalu bagaimana dengan lagu?, wah ini lebih "parah" lagi, bisa dihitung dengan jari tangan lagu-lagu yang menceritakan masa kanak-kanak (saya suka sekali dengan lagu anak-anak yang dinyanyikan Tasya : Libur Telah Tiba, dan semua lagu yang ada di film Sherina)
Banyak lagu anak-anak sekarang yang syairnya mengandung muatan seks.

Rabu, 02 Maret 2011

Melek Media Yuk

Futurolog paling terkenal saat ini, John Naisbitt menyatakan bahwa kini kita hidup di zona Mabuk Teknologi.
Zona ini membingungkan dan membuat gamang, karena serbuan teknologi (termasuk media) yang begitu gencar sehingga membuat orang tak tahu lagi makna yang diperoleh dari berbagai teknologi modern itu.

Lihatlah, anak-anak masa kini banyak menghabiskan waktunya di depan layar. Layar televisi,layar komputer maupun layar handphone.
Kita tidak bisa menolak teknologi maupun menyalahkan teknologi. Yang bisa kita lakukan adalah memahami pesan visual. Itulah yang disebut MELEK MEDIA

Selasa, 01 Maret 2011

AVID, Penyakit Yang Terus Menyebar

Sebuah artikel di sebuah majalah menyebutkan tentang AVID (Acquired Violence Immune Deficiency) atau penurunan kekebalan terhadap kekerasan.
Yang mencetuskan nama ini adalah Letnan Kolonel David Grossman, mantan guru besar psikologi di West Point, Akademi militer AS.
Grossman adalah pensiunan tentara pakar desinsititasi (hilangnya kepekaan perasa), yang melatih para prajurit agar mereka lebih efesien dalam membunuh.

Penyebab AVID adalah kekerasan, yang oleh industri media tentu saja tidak kekerasan, tapi dengan gaya bahasa yang diperhalus menjadi "laga","aksi" dsb.
Betapa banyak kita menyaksikan kekerasan di televisi yang kemudian lambat laun akan berdampak pada pemirsanya (khususnya anak-anak).
Kekerasan disuguhkan bukan hanya dalam bentuk tayangan film, sinetron, game, namun juga dalam iklan dan dalam  bahasa yang digunakan.

Blog Baru

Telah 2 tahun aku tak aktif ngeblog, hari ini semangat lagi karena harian Tribun Pekanbaru memberi ruang untuk para blogger menulis.
Karena blogku http://berbagibersana.blogspot.com/ susah log in nya...maka aku dibantu seorang teman (Cebong Ipiet) membuat blog baru ini. Maklum aku hanya bisa posting, kalo sudah masalah ngutek2 template dan lain-lain gapteknya masya Allah. Niatnya sih blog ini berisi opiniku tentang suatu hal, dan tempat berbagi dengan teman-teman, tempat menyebar manfaat.
Hyukk kita berbagi ilmu disini.