Pages

Jumat, 08 April 2011

Majalah Kaum Muda dan Narsisisme

Saat ini kita banyak dibanjiri oleh media cetak yang mengusung spesifikasi tertentu. Ada majalah otomotif yang mengulas hal-hal yang berhubungan dengan kendaraan, ada majalah tentang ibu dan anak, yang membahas tentang tumbuh kembang anak dan peranan orang tua, dan masih banyak lagi majalah-majalah yang secara khusus mengulas sesuatu.

Kaum muda adalah sasaran empuk pebisnis di bidang media, maka berlomba-lombalah mereka meluncurkan media yang ditujukan untuk kaum muda.
Semua majalah itu sama dan sebangun dengan majalah remaja pendahulunya. Tampilan majalahnya dibuat semenarik mungkin, halaman-halamannya dihiasi banyak gambar dengan warna ceria.
Tema utama majalah remaja (katanya) adalah cara-cara meningkatkan potensi diri dan cara mengekspresikannya.

Saya membaca satu majalah remaja terkenal (yang usia majalahnya lebih dari 30 tahun). Disitu dibahas bagaimana cara mengaplikasikan perona mata (eye shadow) agar tampil segar, bagaimana tampil "chic" saat valentine day, bagaaimana menyiasati rambut ikal yang kering agar tak megar, tips berdandan ala salah satu penyanyi terkenal. Dan masih banyak lagi artikel sejenis di rubrik lain.

Dalam tulisan di sebuah majalah, Nina M Armando mengatakan artikel-artikel seperti itu sepertinya menyiratkan "Ada masalah dalam tubuh kita", yang harus diatasi. Artikel itu mengingatkan akan tubuh kita yang barangkali gemuk, berkulit kurang putih, wajah yang kurang mulus, rambut yang kurang indah, penampilan yang kurang funky dan seterusnya.

Definisi cantik yang disebutkan media adalah mereka yang tinggi,, berkulit mulus, berambut lurus dan tidak gemuk. Lalu bagaimana dengan para remaja yang tidak memenuhi "syarat cantik ala media" tersebut?.
Nah mereka meenawarkan solusi dengan iklan-iklan jamu pelangsing, sampo, pemutih kulit dan alat-alat kebugaran lainnya, Media juga menyebutkan bagaimana dan dimana para artis (yang memenuhi kategori cantik ala media) merawat tubuhnya.

Jika kita jeli, sebenarnya isi majalah remaja kita banyak sekali dijejali oleh hal-hal yang sebenarnya kurang penting. Sedikit sekali media remaja yang membahas tentang masalah sosial dan mengulas bahwa kecerdasan adalah hal utama dibalik penampilan seseorang.

Bila media remaja terus menerus menyajikan pesan-pesan tentang pentingnya perawatan fisik agar bisa "tampil ekspresif", maka ditengarai hal inilah yang akan memacu munculnya "Gejala Narsisme Baru"
Narsisme adalah kecintaan pada diri sendiri. Semuanya berfokus kepada diri sendiri. Dengan mengutamakan diri, seseorang digambarkan akan hidup bahagia, tidak tertinggal dari sesamanya dan "modern".

Narisisme pada gilirannya hampir tidak menyisakan ruang pada bagi orang lain, semuanya berfokus pada diri sendiri, orang lain adalah "nomer 18" untuk dipikirkan
"Lho bukankah kita memang diminta untuk terus menerus mengkoreksi diri sendiri?".
YA, tentu saja itu benar. Namun kita hidup dalam lingkungan sosial yang selalu saja mengharuskan kita berinteraksi dengan orang lain, maka berfokus hanya pada diri sendiri pada gilirannya hanya akan membawa kita tak terampil berinteraksi dengan lingkungan sosial dimana beragam karakter orang akan kita jumpai.
Atau barangkali ada yang mengatakan, "Inikan majalah hiburan, masa' menampilkan hal-hal yang "berat"?"
Jawaban saya adalah, kondisi sosial adalah realita bagi kita, kepedulian sosial selayaknya terus dipompakan pada kaum muda, dan media yang membidik kaum muda sebagai pembacanya juga tak perlu khawatir akan kehilangan pembaca karena mengulas hal-hal yang "berat", semua itu tergantung cara mengemasnya. Tentu saja akan menjadi artikel yang menarik jika disajikan dengan gaya khas yang pas bagi kaum muda.

Jika media kita masih saja mengulas materi yang membuat orang selalu berfokus pada dirinya, maka dikhawatirkan akan tumbuh generasi yang tidak peduli pada lingkungan dan orang sekitarnya, menganggap kesusahan oarng lain bukan menjadi urusannya, yang penting dirinya bahagia. Bisa jadi media adalah penyumbang terbesar tumpulnya kepekaan sosial di kalangan kaum muda.
Orang lain susah??? EGP (emang gue pikirin!!!). *Naudzubillah*

Wallahu'alam

1 komentar:

  1. I'm beautiful in my way, coz God makes no mistake.. *joged joged sama Lady Gaga*

    BalasHapus